Wednesday, 6 April 2016

Proses Produksi Kaos Kualitas Distro

Proses Produksi Kaos Kualitas Distro 


Jenis pakaian yang populer ini mengalami bom di era akhir 80 an. Kaos mengartikan cara berpakaian yang berbeda. Ya, berbeda, melawan formalisme. Dengan berkaos, semua orang seperti ingin keluar dari formalitas gaya. Rasanya dengan berkaos lebih menampakan siapa diri kita dari dalam, yang igin tampil santai, apa adanya, tapi trendy dan tidak melawan gaya. Berkaos pun bisa tetap dalam koridor bergaya. Kaos menggeser persepsi formalitas berpakaian di masyarakat. Patokan berpakaian kekinian melepaskan keterikatan pada etika formil di era masyarakat beberapa dekade lalu.

Membuat kaos untuk motif apapun itu, kampanye politik, komunitas, kelas, seragam ataupun kaos berkualitas untuk distro, pastinya dibuat melalui tahapan-tahapan yang sama.

Tulisan kali ini akan dipaparkan proses sederhana bagaimana membuat sebuah kaos setara dengan kualitas distro.

1. Desain
Desain, menentukan desain merupakan tahap awal yang bisa dibilang susah-susah gampang, karena setidaknya kita harus memahami selera pasar yang menjadi target produk kita. Prinsipnya desain yang dirancang jangan sampai ketinggalan dari trend desain. Untuk inspirasi, bahan ide bisa dicari di internet dan juga untuk memahami trend desain apa yang sedang populer dan akan berkembang di masa depan. Jika bentuk desainnya dapat melihat keinginan pasar, yakinlah berapapun jumlah produksi akan ludes terjual. Hal yang penting lainnya adalah penguasaan software desain (Corel, Photoshop, Adobe Illustrator) dan mendesain sesuai dengan kaidah untuk aplikasi cetak sablon kaos. Kalo kita gak mau repot carilah ide atau konsep desain, lalu konsep itu bisa di orderkan ke desainer freelance untuk memvisualkan bentuk konsep desain kita. Jangan patah semangat, tidak harus ahli atau bisa mendesain untuk buat kaos distro, carilah desainer yang handal untuk membantu Anda.

2. Memilih Bahan Kaos
Saran pemilihan bahan baiknya gunakan cotton combed. Karena kaos distro kekuatannya selain ada di desain dan kerapihan jahitan, kualitas bahan juga aspek utama yang dipertimbangkan pembeli. Mengapa demikian, karena kaos distro lebih tersegmen dan punya kelas pasar yang berbeda. Umumnya orang yang mengerti kualitas, terpelajar yang beli dan tahu akan fashion/style. Jadi jangan sembarangan dalam memilih bahan.

3. Potong Pola
Bahan kaos yang berkualitas sudah didapat, barulah dipotong sesuai dengan ukuran (S, M atau L serta XL) dan polanya biasanya ada khusus pola kaos distro, pola nasional, pola agak slim dan panjang ke bawah.

Pola juga tergantung mode yang sedang trendy. Biasanya jumlah perbandingan ukuran kaos yang dipotong adalah 1(S) :3(M) :3(L) :1(XL), maksudnya adalah ukuran yang paling laku di pasaran yang kita buat lebih banyak, biasanya ukuran M dan L. Selain itu, desain dan pola harus punya ciri khas, jangan di buat massal, buat saja Limited Edition (LE) dan tentukan target marketnya.

4. Sablon
Sablon dapat dikelola sendiri atau dimakloon. Untuk yang baru awal memulai lebih baik sablon di maklon ke workshop sablon di daerah Anda yang sudah punya nama dan dikenal punya hasil yang baik. Ada berbagai macam teknik sablon, mulai waterbase, plastisol, cabut warna, sparasi, sampai yang gradasi. Pilih teknik sablon yang sesuai dengan konsep desain kita.

5. Jahit
Proses ini adalah proses akhir produksi, setelah dilakukan cetak sablon barulah masuk ke tahap jahit. Bila tidak punya workshop sendiri, cari vendor jahit yang berpengalaman dan spesialis menjahit kaos, karena kualitas jahitan tergantung dari penjahitnya. Kualitas jahitan bisa dilihat dari kerapian dan kerapatan jahitan.

6. Kemasan
Akhirnya dari proses awal yang panjang jadilah sebuah kaos keren. Agar beda dengan yang lain kemasan haruslah keren dan membuat orang jadi tertarik untuk melihat lalu membeli. Dengan packaging atau kemasan yang unik dan menarik maka akan membantu dalam pemasaran produk kaos kita.

Itulah rangkain proses produksi yang bisa dirangkum, semoga menambah wawasan dan sedikit ilmu, sedikit namun semoga membantu untuk memulai usaha clothing.










Tuesday, 29 March 2016

Efek Konsumsi Alkohol pada Kesehatan Tubuh


Bagi para peminum yang rutin mengkonsumsi alkohol, ada baiknya memikirkan kembali kebiasaan ini, atau paling tidak sebagai komsumer punya pengetahuan cukup untuk di aplikasikan untuk disiplin mengatur tingkat konsumsi alkohol dalam minuman anda. Ini perlu dan penting bagi kesehatan anda mengingat zat ini tidak perlu amat di konsumsi tubuh, apalagi di iklim hangat seperti di Indonesia.


Menurut Dietary Guidelines USDA, yang dimaksud dengan kadar moderat adalah maksimal 1,5 cangkir bir (lima persen alkohol), setengah cangkir anggur (12 persen alkohol) perhari.
Para ahli tidak menyarankan Anda minum alkohol karena manfaat wine dan bir bisa didapat dengan cara lain, misalnya mengonsumsi makanan berfermentasi seperti tempe dan makan buah-buahan beri.

Namun, jika Anda seorang peminum, pikirkan lagi kebiasaan buruk itu. Atau, setidaknya kurangi tidak lebih dari kadar moderat yang dianjurkan. Inilah keuntungan dan kerugian yang akan Anda dapat dari minum alkohol dalam level moderat.

1. Kesehatan jantung
Positifnya : Banyak penelitian menemukan, bahwa alkohol dapat membantu kesehatan jantung, khususnya dalam hal peningkatan kadar HDL, atau Kolesterol baik, dan menurunkan risiko pembekuan darah, yang mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.


Beberapa penelitian menyatakan, red wine lah yang bermanfaat bagi jantung karena mengandung senyawa antioksidan yang kuat. Tetapi ada penelitian lain yang menyebut bahwa alkohol (etanol) itu sendiri lah yang baik untuk jantung Anda.



Negatifnya: Kata kunci dalam semua ini adalah moderat. Beberapa studi mengatakan, bahwa terlalu banyak alkohol dapat secara drastis meningkatkan risiko kematian.


2. Kesehatan tulang
Positifnya : Ada beberapa bukti bahwa konsumsi moderat alkohol dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang, khususnya pada wanita pascamenopause.
Keropos tulang adalah masalah besar bagi wanita, lebih dari pria. Ketika tingkat estrogen menurun saat menopause, wanita biasanya kehilangan kepadatan tulangnya lebih cepat daripada sebelumnya.

Negatifnya: Minum alkohol berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko osteoporosis, karena alkohol menghalangi penyerapan nutrisi.

3. Kanker payudara
Negatifnya: Tidak ada yang positif mengenai alkohol jika menyangkut kanker payudara. Satu evaluasi dari dua studi yang melibatkan populasi yang besar, yang diterbitkan dalam British Medical Journal, mengungkapkann tentang bagaimana alkohol meningkatkan risiko kanker secara keseluruhan.

Para peneliti menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi 5-14,9 g alkohol perhari, mengalami peningkatan risiko kanker payudara. Peningkatan kadar estrogen dan androgen kemungkinan besar menjadi penyebabnya.

Para peneliti juga menunjukkan bahwa jaringan payudara lebih rentan terhadap kerusakan akibat alkohol, daripada organ lainnya.


4. Sistem imun
Positifnya: Ada beberapa bukti, bahwa alkohol dalam jumlah moderat memiliki dampak positif pada kekebalan tubuh.
Alasannya masih belum dipahami dengan baik, tapi review studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition, mengungkapkan bahwa mengonsumsi bir atau wine secara moderat, nampaknya dapat mengurangi kerentanan orang dewasa erhadap infeksi. Dan ini lebih menjanjikan pada wanita dibandingkan pada pria.


Negatifnya: Diketahui juga bahwa minum alkohol terlalu banyak dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, menurut National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism. Inilah mengapa peminum kronis memiliki risiko lebih tinggi tertular penyakit seperti pneumonia.

Penulis : Lily Turangan


Sumber : health.kompas.com

Keunggulan Bahan Kaos Cotton Combed


Cotton combed adalah jenis katun (cotton) yang berkarakter halus. Proses produksinya serat kapas diproses secara khusus dalam proses pemintalannya serta dilakukan treatment demi menghasilkan kain jenis combed. Cotton combed bermakna katun yang disisir. Secara umum, cotton combed sedikit lebih mahal dibanding katun biasa, misalnya carded. Bahan sangat lembut tapi berserat kuat ideal sebagai bahan untuk mencetak kaos karena bahan tersebut secara langsung bersentuhan dengan kulit. Jika bahan yang digunakan dalam suatu produk katun adalah cotton combed, maka itu sudah menyatakan kualitas baik sebagai produk kaos. Dalam perbandingan kualitasnya, cotton combed memiliki level kelas di atas bahan Carded, CVC atau TC. Serat benang yang di gunakan untuk kain cotton combed di rancang rata permukaannya, tidak ada tekstur kasar karena density di permukaan kain.
Kapas Wol

Sifat dari bahan cotton combed yang memiliki keunggulan lebih halus dan kuat menjadikan jenis katun ini umum di buat sebagai bahan sprei dan kaos (Tshirt). Alasannya lebih karena kenyamanan saat pemakaian dan persinggungan yang tidak menimbulkan iritasi atau lecet pada kulit manusia.
Keunggulan lain dari bahan cotton combed ini adalah tidak panas dan mudah menyerap keringat, sehingga sering digunakan sebagai bahan pakaian santai ataupun pakaian olahraga. Untuk iklim tropis seperti Indonesia, bahan ini sangat cocok digunakan karena sifatnya yang mudah menyerap keringat di saat panas dan mengumpulan suhu badan di saat dingin.
Proses pembuatannya dari awal secara konvensional, kapas di proses panen, dibersihkan untuk membuang kotoran dan benih tanaman, dan kemudian disisir. Penyisiran akan memisahkan dan meluruskan serat di bahan yang masih dasar katun tersebut, sehingga orientasi serat awal kain menunjuk arah yang sama semua.
Katun kemudian dibagi menjadi beberapa bagian, dibentuk dalam gumpalan katun yang kemudian digulung menjadi benang atau wol. Saat katun disisir, maka digunakan sisir halus untuk menarik kotoran yang tersisa, bersama dengan serat katun yang pendek. Hasilnya hingga proses di sini sekitar 15% dari volume keseluruhan dibuang, menyisakan katun yang panjang dan lurus yang panjangnya sama dan sejajar. Ini lah volume dan kualifikasi material yang di kehendaki sebelum pengolahan berikutnya. Katun yang sudah bisa dinamai cotton combed ini kemudian digulung menjadi benang.
Mengulang kembali kelebihan cotton combed lebih lembut, karena tidak ada benang pendek yang menonjol (cacat), kasar dan menusuk kulit, serta semua kotoran telah dibuang dari benang tersebut. Kelebihan lainnya adalah lebih kuat, dikarenakan serat yang lebih pendek dan yang mudah patah telah terbuang melalui tahap penyisiran tadi. Selain itu, serat yang lurus posisinya akan lebih rapat akibat penyisiran, membuat cotton combed lebih sulit terurai dan lepas ikatan rajutannya. Karena dalam proses penyisiran ada bahan yang dibuang dan ada langkah ekstra yang harus dilakukan, maka cotton combed sedikit lebih mahal dibanding jenis katun biasa.
Banyak perusahaan pakaian atau garment lebih suka menggunakan cotton combed untuk kaos karena lembut dan kuat dan diminati masyarakat. Katun yang tidak mengalami proses penyisiran cenderung lebih kasar dan lebih mudah terurai dan sobek. Cotton combed tentu saja akhirnya akan rusak seperti katun biasa. Cotton combed adalah pilihan yang tepat untuk kaos bayi dan manula karena lembut di kulit.
Cara merawat cotton combed kurang lebih sama seperti katun biasa. Secara umum, cotton combed bisa dicuci dan dikeringkan pada suhu apapun. Tetapi cotton combed yang dicelup di pewarna pakaian akan luntur jika dicuci di suhu tinggi dan rajutan bisa menyusut. Penggunaan air bersuhu dingin dan sabun cuci yang lembut akan memperpanjang umur kaos. Label cara perawatan di suatu produk kaos harus selalu diikuti, karena bisa saja bahan katun dicampur dengan serat yang lain atau telah melalui suatu proses khusus.
Selamat menikmati kelebihan kaos cotton combed...


Monday, 28 March 2016

Mengenal Bahan Cotton Combed



Mungkin Anda sering melihat berbagai jenis bahan kaos. Ada yang tampak adem seperti berbahan katun, hingga bahan tipis dan panas yang biasa digunakan untuk keperluan kampanye partai/legislatif. Harganya pun beragam, tergantung pasar dan sesuai kualitas jenis bahan yang digunakan.

Salah satu jenis bahan kaos yang populer adalah Cotton Combed. Cotton combed merupakan satu jenis bahan kaos yang favorit dan umum dipakai bagi penikmat kaos yang menginginkan kenyamanan. Jenis bahan ini umum Anda lihat dari kaos-kaos yang banyak dijual di distro.

Cotton combed terbuat 100% murni serat kapas alami. Maka tak ayal jika bahan kaos ini memiliki tekstur yang halus, dingin, nyaman, dan menyerap keringat. Rajutan dan serat benangnya pun lebih halus dan rata jika dibandingkan dengan jenis kaos lainnya. Tipe jenis kaos ini lebih cocok digunakan di negara tropis, seperti Indonesia. Namun, Anda pasti pernah menemukan jenis cotton combed yang dibedakan jenis benang atau secara fisik berbeda ketebalannya. Ada combed 20 S, 24 S, 30 S, dan 40 S. 


Lalu apa yang membedakan keempat jenis tersebut? Berikut ulasannya ;


Perbedaan Combed 20 S, 24 S, 30 S, dan 40 S ;

Angka 20, 24, 30, dan 40 menunjukkan tipe benang yang digunakan saat proses perajutan bahan menjadi bahan kain setengah jadi. Sehingga perbedaan angka-angka tersebut adalah untuk menentukan tebal-tipisnya bahan yang digunakan. Semakin kecil angka yang dikodean, maka semakin tebal kaos yang dimaksud, semakin besar angka yang dikodekan maka kainnya semakin tipis. 


Memang tidak ada standarisasi yang pasti antara satu produsen dengan produsen lainnya—sehingga istilah 20 S dari produsen A bisa berbeda ketebalannya dengan bahan 20 S dari produsen B.




• Benang 20 biasanya digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 180 – 220 Gr/M2 untuk jenis rajutan jarum tunggal.
• Benang 24 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 170 – 210 Gr/M2 untuk jenis rajutan jarum tunggal.
• Benang 30 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 140 – 160 Gr/M2 untuk jenis rajutan jarum tunggal. Untuk jenis rajutan jarum ganda, bahan kain yang dihasilkan mencapai gramasi antara 210 – 230 Gr/M2.
• Benang 40 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 110 – 120 Gr/M2 untuk jenis rajutan jarum tunggal. Untuk jenis rajutan jarum ganda, bahan kain yang dihasilkan mencapai gramasi antara 180 – 200 Gr/M2.

Sedangkan untuk huruf S di belakang angka, menunjukkan jenis rajutan untuk bahan kaos. S yang merupakan singkatan dari Single Knit atau rajutan jarum tunggal ini, berjenis rapat, padat, kurang lentur. 
Selain single knit, juga ada double knit atau rajutan jarum ganda, bahan dapat digunakan bolak-balik, tekstur di kedua sisinya sama saja. Double knit adalah rajutan jarum ganda, dengan maksud membuat bahan dapat digunakan bolak-balik di masing-masing sisinya, yang biasanya ditandai dengan huruf “D” di belakang kode angka. Tekstur rajutannya tidak rapat, kenyal, dan lentur sehingga jenis ini cocok digunakan untuk kaos bayi dan anak-anak.
Kaos yang biasanya digunakan untuk bahan sablon kaos distro, umumnya menggunakan bahan kain katun combed 20 S, namun yang populer dan digemari anak muda katun 30 S, karena tidak terlalu tebal, mobility pada gerak badan dan sangat lembut.

Jadi, setelah mengetahui perbedaannya, sebaiknya cari kaos yang paling sesuai dengan Anda. Jangan sampai salah membeli, jika pada akhirnya hanya tersimpan di lemari pakaian.









Usia Penderita Penyakit Jantung Semakin Muda






Semakin kompleksnya gaya hidup manusia masa kini, ternyata juga membentuk pola penyakit yang turut mengimbangi gaya hidup yang kurang aktivitas dan gaya asupan yang harus kita telaah kembali mengingat fenomena penyakit Jantung yang makin banyak menjangkiti kalangan usia muda. Mari kita simak info berikut ini.

Sebuah studi terbaru yang akan diumumkan pada perhelatan American College of Cardiology's 65th Annual Scientific Session pada bulan April mendatang menemukan, usia orang-orang yang mengalami jenis serangan jantung terparah menjadi lebih muda dan lebih gemuk dalam dua dekade terakhir. 


Kelompok tersebut cenderung merokok, memiliki tekanan darah tinggi, dan diabetes, yang menurut peneliti semua faktor risiko tersebut sebenarnya dapat dicegah untuk menghindari serangan jantung.

"Secara keseluruhan, pekerja medis telah melakukan usaha luar biasa dalam meningkatkan kualitas pengobatan penyakit jantung, tapi studi ini menunjukkan bahwa kita sudah semestinya melakukan usaha yang lebih baik di sisi pencegahan," kata penulis studi Dr Samir Kapadia, seorang ahli jantung intervensi di Cleveland Clinic. 

"Ketika orang-orang datang untuk melakukan pemeriksaan jantung rutin, sangat penting untuk menekankan pada pasien tentang pentingnya mengurangi faktor risiko melalui pengurangan berat badan, makan makanan yang sehat, dan aktif secara fisik." 

Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis faktor risiko penyakit jantung di lebih dari 3.900 pasien yang dirawat karena serangan jantung yang mematikan antara tahun 1995 dan 2014. Serangan jantung terjadi, ketika salah satu arteri utama jantung benar-benar diblokir oleh plak, yang menghentikan aliran darah. 

Jika orang mengalami serangan dan menerima perhatian medis segera, ada kemungkinan untuk tetap hidup, tapi secara keseluruhan, serangan tersebut memiliki risiko kematian dan kecacatan yang tinggi. 

Para peneliti lalu membagi rekam medis pasien serangan jantung yang dikumpulkan selama 20 tahun menjadi empat kelompok, masing-masing mewakili rentang lima tahun. 
Mereka menemukan bahwa antara rentang lima tahun pertama dan rentang lima tahun berikutnya, rata-rata usia pasien yang memiliki serangan jantung mematikan semakin memuda yaitu sekitar 4 tahun lebih awal, misalnya dari usia terbanyak 64 tahun menjadi 60 tahun. 

Sedangkan, obesitas di antara pasien meningkat dari 31 menjadi 40 persen. Peneliti juga menemukan bahwa persentase pasien serangan jantung yang memiliki diabetes meningkat dari 24 menjadi 31 persen, dan persentase pasien dengan tekanan darah tinggi meningkat dari 55 menjadi 77 persen. 

Selain itu, jumlah pasien serangan jantung yang merokok meningkat dari 28 persen menjadi 46 persen. Dan jumlah pasien dengan tiga atau lebih faktor risiko mengalami peningkatan dari 65 menjadi 85 persen. 

Banyak faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami berbagai jenis serangan jantung seperti gaya hidup. Namun faktor tersebut bisa dicegah dengan meningkatkan olahraga, berhenti merokok, dan makan makanan yang sehat. 

Temuan menunjukkan, akan lebih banyak orang yang mampu mencegah masalah jantung dengan menjaga kesehatan jantung mereka dan menerapkan gaya hidup sehat. 

"Jangan menunggu sampai Anda memiliki masalah jantung. Rawatlah diri sendiri dengan memperhatikan gaya hidup dan pilihan makanan," kata Kapadia. "Anda memang perlu berusaha untuk menghindari penyakit jantung yang mematikan." 

Meskipun perawatan medis untuk penyakit jantung telah semakin baik selama bertahun-tahun, temuan menunjukkan bahwa pencegahan adalah kunci terbaik, kata Dr Rajiv Jauhar, kepala kardiologi di Rumah Sakit North Shore University di Manhasset, New York, yang tidak terlibat dalam studi. 

Penulis : Ayunda Pininta 

Sumber : kompas.com